“Lumpur Lapindo adalah salah satu bencana yg menimpa manusia warga desa Besuki. Salah satu pembuat lumpur Lapindo itu adalah Bakrie, Bakrie, Bakrie, Bakrie, dan selalu Bakrie. Aku paling benci sama Bakrie. Bakrie sudah membuatku sedih, membuat keluargaku jadi susah, dan membuat kawankawan, dan semua warga desa Besuki susah, sedih, dan kecewa sama Bakrie dan lumpur Lapindo. Tapi kini semua tinggal cerita, orangorang, dan anakanak-nya kehilangan rumahnya, tempat bermain, kegembiraannya, dan temanteman-nya. Mereka, aku, keluargaku, semua warga desa Besuki benci sama Bakrie dan lumpur, orangorang sangat kecewa melihat mereka. Dasar Bakrie tidak mau tanggung jawab!” –Nita, warga desa Besuki, Porong, salah satu dari ribuan anak korban keganasan lumpur Lapindo_
Sudah 6 tahun semenjak si Fuckrie itu seenaknya mengeksploitasi lahan kalian. Sudah 6 tahun lumpur itu menggenangi rumah kalian. Sudah 6 tahun dan lumpur itu tetap panas. Sudah 6 tahun jalan raya itu macet dan penuh dengan debu beracun. Sudah 6 tahun kalian kehilangan tawa dan kebahagiaan. Sudah 6 tahun mereka mengangkangi hidup kalian. Sudah 6 tahun bau busuk itu menyengat hidung kami. Sudah 6 tahun dan mereka masih tetap saja sibuk dengan janji dan omong kosong. 6 tahun dan kami tidak akan pernah lupa!
Sudah 6 tahun, dan itu cukup!
Semuanya kini harus mulai mengasah otak lebih tajam lagi, agar dapat dengan awas dan tegar untuk memasang ranjau untuk mereka, agar meledak tepat di bawah kaki dan hidung mereka. (Sudah) saatnya berpikir untuk balas dendam!
Salam hangat dan solidaritas untuk kalian, warga porong, yg sampai hari ini masih melawan dan merebut tawa, kebahagiaan, dan hidup harian kalian yg telah dicuri dan dipermainkan oleh mereka. Tetaplah kuat dalam relasi horisontal kalian, jangan pernah sesekali berpikir untuk menyerah di depan wajah taik Asurizal Fuckrie itu, jangan pernah puas dengan belas kasihan penguasa dan pemodal. Dan semoga api perjuangan kalian menembus dan menyebar semua batasan kepada saudarasaudara kita di seluruh pelosok dunia. Kalian tidak pernah sendiri!
Tetaplah cerdik dan berbahaya!
Solidaritas, Cinta, dan Anarki!
Malang, 12 Maret 2012
UNDANGAN Peringatan 6 TAHUN SKANDAL LAPINDO: Diskusi Publik
Senin Pagi, 28 Mei 2012, 8.45–13.00
Ruang Serba Guna, Gedung Psikologi Ubaya, Jl. Ry Kalirungkut, Surabaya
Contact Person:
– Catur Wibowo (0856.4934.4780)
– Yuliani Mahardika (0856.4802.7407)
Terselenggara atas kerja sama: SDN Jatim, korban Lapindo dan PusHAM Ubaya. Organisasi2 yang tergabung dalam SDN Jatim: WALHI Jatim, KSN Jatim-Bali, PPRM, SBK, KontraS, LAMRI, Ikohi, PRP, Lembaga Bhinneka, KPPD, LPBP.
Beberapa aktivitas untuk memperingati 6th skandal Lumpur Lapindo:
1. Diskusi krisis Lumpur Lapindo: status penegakan hukum dan HAM, kesehatan warga, krisis kekinian, dan inisiatif korban Lapindo untuk tetap selamat_
2. Menerbitkan buku kumpulan puisi anak-anak korban Lapindo_
3. Screening film dokumenter: 6 perempuan tangguh korban Lapindo_
4. Ruwatan lumpur: instalasi wayang kardus, teatrikal, puisi dan launching buku kumpulan puisi, upacara korban Lapindo
5. Kartu pos: seruan penyelesaian krisis Lumpur Lapindo dan pemulihan korban Lapindo dari 33 wilayah_