Tiga tahun sejak kematian Mauri dalam pertempuran…
“Memori kita tidak dilahirkan hanya untuk melayani sebagai tinta. tetapi lebih sebagai ketapel. Ia tidak ingin menjadi tempat kedatangan tetapi sebagai tempat untuk memulai sesuatu. Ia tidak menyangkal nostalgia, tetapi lebih memilih harapan, berbahaya, cuaca buruk.” –Jean-Marc Rouillan_
Keinginan untuk kebebasan yg tidak tereduksi membawa kami untuk mempertahankan semangat untuk menghancurkan masyarakat hari ini, dalam jalur keras kepala dari mereka yg menolak untuk menyetujui tatanan hari ini dan memilih berperang untuk hidup, dalam motivasi untuk membangun kehidupan harian yg utopis yg telah mengisi begitu banyak buku; hari ini ‘kami’ tidak mengakui otoritas dan melawan normanorma carceral, menentang hambatan geografis dan bahasa, berkembang dan menyebar ke seluruh penjuru dunia, bahwa hari ini ‘kami’ meledakkan lebih banyak memori, semenjak kami telah belajar dari kesalahan, dari kemenangan kecil dan dari contohcontoh keberanian yg membanggakan_
Malam ini tidak ada ruang untuk raguragu, kami telah menentukan dan mempelajari target kami terlebih dahulu, kami memilih bahan dan niat kami jelas: kami berusaha untuk menghancurkan lupa dan memilih untuk memperkuat memori dari para pemberontak, untuk terus menyerang normalitas otoritas, karena tidak mungkin untuk berdamai dengan kepatuhan dunia ini, itu pasti. Malam ini kami ingin merangkul kekacauan sebelum kami tidur_
Memori adalah tindakan, tinta, dan mungkin di atas semua itu, ketekunan. Berada di sini, berkelahi, mengetahui untuk melawan penindasan, untuk menghadapi konflik, meskipun berbahaya, itu adalah untuk menciptakan/membayangkan, mungkin caracara baru perjuangan tetapi tanpa menanggalkan esensi dari ideide dan pertempuran kami. Sementara kami berjuang, akan selalu ada penindasan, itu akan selalu mengintensifkan, ini adalah tanggung jawab kami, juga, untuk mempersiapkan diri, untuk mengambil inisiatif, untuk selalu berada dalam posisi sehingga musuh tidak akan bisa mengejutkan kami dalam posisi yg lemah. Bagi kami, bersikap menyerang adalah juga untuk melatih memori, untuk mengingat dan menghargai mereka yg gugur, untuk mengingat kesalahan masa lalu; hanya dengan cara ini diri kami dapat merasa tumbuh sebagai anakanak dari masa lalu, menuju pengahancuran kreatif_
Tiga tahun telah berlalu semenjak gugurnya seorang kamerad yg memutuskan untuk melawan kekerasan dari kekuasaan. Tidak ada yg harus dibicarakan tetapi ada banyak hal yg harus dilakukan. Hari ini secara khusus adalah hari untuk memori, untuk pembalasan dendam, untuk ingatan, untuk serangan. Kami tahu betul bahwa di belahan lain dunia ini, berbagai hati yg gigih akan menyala dan mulai membakar kotakota (dengan peralatan yg mereka peroleh dari imajinasi mereka)_
Hari ini kami memutuskan untuk menyerang (secara simbolis dan materi) sejarah ‘barak militer Miraflores’. Sama seperti yg diserang oleh kaum anarkis (anarko-sindikalis dari FOL: Federasi Pekerja Libertarian) pada bulan Sepetember 1931. Mereka menyerang mobil, menembak dan melemparkan dinamit, dengan keterlibatan beberapa remaja militer pemberontak di dalam barak_
Semenjak itu konteks sosial telah berubah, kesadaran kelas hanyalah beban mati marxisme dan sejarah telah mengajarkan kami untuk membenci serikat buruh yg tidak lain hanyalah alat pendamaian dan kontrol dari perjuangan reformis. Namun demikian, penting bagi kami untuk menyelamatkan dan menghargai tindakan para penambang dan campesinxs yg pada satu waktu mengangkat senjata, menyadari resiko dari mereka yg melakukan perlawanan: Basilio Alaya, Cusicanqui, Maraz, Juan De Dios Choque, perbedaan konteks, wacana, dan proyek bukanlah alasan untuk mengabaikan dan melupakan keberanian_
Malam ini, di bawah bayangbayang, kami menempatkan dua batang dinamit penuh dengan amonium di ATM di salah satu dinding barak militer, dan sumbu yg menyala oleh sistem pengapian kimia, pada dinding yg sama yg dijaga oleh tentara yg dapat kami hindari setelah mengikuti frekuensi putaran penjagaan mereka, sekitar pukul 12:50am_
Perangkat meledak sekitar pukul 01:15am, menghancurkan ATM sepenuhnya, serpihannya berserakan beberapa meter ke jalanan, gelombangnya memecahkan jendela restoran ‘A Todo Chancho’ yg berada di seberang ATM dan menghancurkan dinding barak militer, menjelaskan kelemahan aparat keamanan dari kekuasaan_
Aksi ini untuk anda, Mauri, ini adalah teriakan, sebuah teriakan untuk mengingat kematian dan perjuangan anda. Sebuah teriakan yg bertujuan untuk membuat sejarah, ini adalah ledakan yg bermaksud untuk menakuti tatanan masyarakat hari ini. Jika ledakan terakhir hanya dianggap sebagai ‘lelucon miskin’ oleh mereka, maka yg satu ini bermaksud untuk menegaskan kembali bahwa kami akan terus menyerang lagi dan lagi, sampai masyarakat busuk mereka hancur berkeping-keping_
Untuk Memori Perjuangan!
Mauricio Morales, Anda selalu berada dalam setiap aksi pemberontakan terhadap masyarakat penjara!
Kekuatan untuk Syrianos Rami yg melakukan aksi mogok makan di Yunani dan untuk Luciano Pitronello, tahanan anarkis dari Chili_
Sel Anarkis untuk Solidaritas Revolusioner
FAI/FRI – Bolivia
*via webblog War on Society*
Panjang Umur Insureksi!
Panjang Umur Aksi Langsung!
Kekuatan untuk Mereka yg Masih Melawan!
Melawan Lupa untuk Mereka yg Gugur dalam Perjuangan!
Panjang Umur Solidaritas!
Panjang Umur Anarki!