Membakar senj[A]
Amarah, Cinta, dan Anarki
Intelejensia Swarm [*]
Categories: General

Bagaiamana aksi individual berpengaruh pada perilaku yg kompleks dari sebuah kelompok? Bagaimana ratusan lebah madu membuat keputusan tentang sarang mereka apabila sebagian dari mereka tak sepakat?

Apa yg membuat sekelompok ikan besar herring mengoordinasikan gerakan mereka dengan tepat sehingga mampu mendadak bersamaan berkelok hanya dalam waktu sepersekian detik, seakan kelompok tersebut hanyalah sebuah organisme tunggal? Kemampuan kolektif beberapa binatang –tampak menakjubkan bahkan bagi para ahli biologi yg lebih dekat mengenal mereka_

Perilaku individu yg bergerak bersamaan dengan jumlah banyak tapi tanpa koordinasi terpusat (swarm) adalah sebuah topik yg sedang menjadi hip saat para pengamat berusaha untuk memahami gerakan para perusuh di Prancis dalam dekade terakhir ini. Penggunaan SMS misalnya, salah satu inovasi teknologi yg mengarah pada berkembangnya ‘gerombolan yg pintar’ yg diaplikasikan oleh para perusuh_

Tetapi intelijensi swarm, tidak hanya sebuah cara untuk mengoordinasikan pertempuran jalanan, adalah sebuah topik penelitian yg kaya yg sebaiknya didalami oleh para anarkis. Poin pentingnya, adalah karena gerak yg terdiri dari beberapa atau banyak proyek yg begitu kompleks dapat berkoordinasi tanpa memerlukan otoritas sentral. Hal tersebut juga merupakan sesuatu yg didambakan oleh para anarkis. Peter Kropotkin, seorang anarkis jaman lalu, telah memulai penelitian mengenai perilaku tersebut tentang peran mutual-aid dalam proses evolusi_

Kini, para ahli biologi dan ilmuwan komputer (termasuk militer) juga tertarik pada intelijensi swarm ini, dan riset mereka membantu menjelaskan bagaimana keputusankeputusan penting yg dibuat oleh sekelompok binatang yg berjumlah ribuan, bahkan saat beberapa dari mereka tak sepakat. Itulah keindahan intelijensi swarm. Baik kita berbicara mengenai semut, lebah, bebek, manusia, komposisi perilaku kelompok yg cerdas –kontrol desentral, respon terhadap informasi lokal, aturan simpel– berperan penting dalam penentuan strategi untuk berurusan dengan sesuatu yg teramat kompleks_

Risetriset yg ada, kini mengarah pada kesimpulan lain: kerumunan cenderung menjadi bijak hanya apabila individuindividu di dalamnya beraksi dengan responsif dan mampu membuat keputusannya sendiri. Sebuah kelompok tidak akan pernah menjadi kuat dan pintar apabila tiap anggota kelompoknya hanya saling mengimitasi, hanya mampu mentaati perintah, atau menunggu seseorang menyuruh mereka melakukan sesuatu. Saat sebuah kelompok menjadi kuat dan cerdas, entah itu kelompok semut ataupun kelompok manusia, kelompok tersebut bergantung pada tiaptiap anggotanya untuk mampu melakukan bagiannya dengan tepat. Dengan demikian jelas bahwa kesimpulan tersebut tidak hanya dapat diaplikasikan dalam momen kerusuhan. Apabila kita terbiasa bergerak sebagai sebuah kelompok yg terdiri dari individuindividu dan bukan sekedar massa, maka kekuatan itulah yg juga akan mendefinisikan kelompok kita_

Sebuah kelompok binatang, mampu melakukan halhal menakjubkan, dari membangun tempat tinggal yg kompleks, hingga menghindari predator yg dapat bergerak cepat dalam momenmomen yg tepat. Mereka melakukannya dengan bergantung pada sensitivitas masingmasing-nya atas informasi lokal, pola komunikasi langsung yg dapat diandalkan dan kemampuan individuindividu di dalamnya dalam merespon secara simultan terhadap apapun yg berpengaruh pada kepentingan kelompoknya tapi dengan tetap menjaga perilaku universal kelompoknya tersebut. Beberapa strategi tampaknya memang sederhana dan jelas (hingga tak pelak lagi beberapa individu akan berkata, “Memang ini yg selama ini kami lakukan kok!”), tapi hasilnya jelas kompleks dan sangat efektif. Intelijensi swarm tidak membutuhkan semua individu untuk berpikir serupa atau bahkan sama, intelijensi ini justru merupakan sebuah fakta tentang pola pengambilan keputusan yg memang tak biasa kita kenal. Mengadopsi strategi tersebut jelas akan sangat menguntungkan bagi sebuah kelompok desentral, baik bagi binatang, atau bahkan apabila mampu, bagi kita manusia_

Referensi:
1. Anti-Massa: MetodaMetoda Berorganisasi Bagi KolektifKolektif
2. Penelitian yg dilaporkan oleh New York http://www.nytimes.com/2007/11/13/science/13traff.html?_r=1&pagewanted=2
3. Tentang penelitian yg dilakukan oleh Kropotkin

[*] Swarm: (bahasa inggris) gerakan sekelompok besar individu (baik itu binatang ataupun manusia), bergerak dengan cepat dan dalam jumlah besar_

[*] Tulisan ini pernah dimuat di Jurnal Amorfati #3, tiga tahun lalu_

[*] Sengaja aku posting ulang sebagai suplemen untuk setiap kemungkinan memperbesar percikan api perlawanan, dan juga untuk melunasi hutang ku kepada kawan untuk memposting ulang artikel ini (selamat membaca ya niken :D)_

Comments are closed.