Oleh Wolfi Landstreicher
“Apakah masih disebut mencuri ketika kita mengambil kembali sesuatu yang telah diambil dari diri kita?”
Ekonomi –dominasi atas kelangsungan kehidupan– penting untuk dipertahankan dari semua bentuk dominasi. Tanpa ancaman kelangkaan, akan sulit untuk memaksa orangorang masuk ke dalam ketaatan rutinitas harian seperti kerja dan pembayaran. Kita terlahir di dalam dunia ekonomisasi. Lembaga sosial properti telah membuat ancaman kelangkaan tiap harinya. Properti, baik pribadi maupun komunal, memisahkan individu dari dunia, menciptakan situasi yg mana, bukan hanya mengambil apa yg diinginkan atau dibutuhkan, salah satunya adalah keharusan meminta izin, yg pada umumnya adalah izin yg diberikan dalam bentuk pertukaran ekonomi. Dengan cara ini, perbedaan tingkat kemiskinan adalah jaminan untuk semua orang, bahkan orang kaya, karena dibawah aturan kepemilikan sosial: apa yg tidak diizinkan untuk dimiliki jauh melebihi apa yg diizinkan untuk dimiliki. Pengelolaan dominasi atas kelangsungan hidup_
Diantara kita yg ingin menciptakan kehidupan berdasarkan hasrat kita sendiri mengakui bahwa dominasi ini, yg begitu penting untuk pemeliharaan masyarakat, adalah musuh yg harus kita serang dan hancurkan. Dengan pemahaman seperti ini, pencurian dan squatting mengambil makna sebagai bagian dari proyek hidup para pemberontak. Menipu kesejahteraan, makan gratis di acara amal, mengorek tempat sampah dan mengemis dapat memungkinkan seseorang untuk bertahan hidup tanpa pekerjaan tetap, tetapi itu bukanlah cara untuk menyerang ekonomi; mereka masih berada dalam lingkaran perekonomian. Pencurian dan squatting juga hanyalah taktik untuk bertahan hidup. Squatters yg menuntut “hak untuk tempat tinggal” atau mencoba untuk melegalkan squat mereka, pencuri yg mengerjakan “pekerjaan” mereka seperti para pekerja lainnya, hanyalah akumulasi lebih banyak komoditas berharga –orangorang ini tidak mempunyai hasrat dalam penghancuran ekonomi … mereka hanya menginginkan pembagian yg adil dari produk. Tetapi mereka yg memilih untuk squatting dan mencuri sebagai bagian dari kehidupan mereka, mereka melakukannya dalam rangka menentang logika ekonomi properti. Menolak untuk menerima kelangkaan yg dipaksakan oleh logika hari ini atau menolak untuk tunduk pada tuntutan dunia yg tidak mereka buat, para insurgen seperti mengambil apa yg mereka inginkan tanpa meminta izin siapapun di setiap kemungkinan. Dalam menentang aturan ekonomi masyarakat, kita harus mengambil kembali hak kita –dan ini adalah aksi insureksi. Dalam rangka mempertahankan kontrol sosial, tiap individu haruslah mencuri kembali hidup mereka masingmasing. Di tempat mereka, kita menerima kelangsungan hidup ekonomi, keberadaan membosankan dari bekerja dan membayar. Kita tidak bisa membeli hidup kita kembali, kita juga tidak bisa memohon kepada mereka untuk mengembalikannya. Hidup kita hanya akan menjadi milik kita seutuhnya saat kita mencurinya kembali –dan itu berarti mengambil apa yg kita inginkan tanpa meminta izin_
*Artikel di atas merupakan terjemahan “Steal Back Your Life” yg pernah dimuat dalam jurnal grup Venomous Butterfly “Willful Disobedience Vol. 1.” Untuk versi online bahasa inggrisnya silahkan klik <(SBYL English Version)*