Aku, terlahir dari serpihan dendam
diantara kehangatan peradaban yg suram
diantara kilauan cahaya kota
diantara gedunggedung yg berbaris rapi seperti tentara
diantara nyanyian mesinmesin pabrik yg membosankan
diantara tarian mobilmobil yg menyedihkan
diantara mereka yg selalu saja meneriakkan ‘kebenaran’
diantara mereka yg kehilangan inisiatif
diantara relasi yg hanya berupa angka dan harga
diantara aturan konyol tentang kedisiplinan
diantara dogma dan moral atas nama kebaikan
diantara keteraturan, kontrol, dan dominasi
diantara kenyataan yg bau pesing
dalam dunia yg menyamakan semua mimpi

Aku, terlahir dari dendam di tanah yg tandus, tumbuh dalam pelukan kebencian dan kecupan amarah dengan hasrat dan imajinasi yg paling liar bersama api yg terus membara tak pernah padam. Aku, terlahir dari dendam menuju proses kemenjadian di balik bayangbayang yg berlarian dalam siang yg melampaui setiap belenggu dan batasan, tumbuh dengan insting untuk menegasi semua ketakutan

Aku, terlahir dari dendam yg akan terus menari di atas puingpuing keruntuhan dunia, seperti cinta yg akan terus mencinta_

dengan amarah, cinta, dan Anarki
Malang, 3 Oktober 2012