KONGRES PETANI II… AYO DUKUNG! AYO BERSOLIDARITAS!
Pulau Jawa bagian selatan tidak seperti yang dicitrakan pemerintah: kantung-kantung kemiskinan. Di sepanjang pesisir selatan Jawa tidak hanya tersimpan aneka bahan tambang yang bernilai tinggi seperti pasir besi, titanium, vanadium, dan emas, tetapi juga geliat ekonomi penduduknya melalui pertanian lahan pasir di tepi pantai. Selama lebih dari 30 tahun, kawasan pesisir selatan Jawa mampu diolah oleh petani tanpa merusak jasa lingkungan, bahkan di beberapa tempat, rata-rata pendapatan petani 50 juta rupiah sekali panen.
Menjelang 2014, proyek-proyek pertambangan yang dimotori oleh perusahaan-perusahaan transnasional dilegalkan oleh pemerintah dengan dalih menciptakan pertumbuhan di kawasan pesisir selatan Jawa. Alih fungsi lahan ini bukan hanya akan memperluas risiko ekologis, tetapi juga akan mencerabut lebih dari 200.000 petani dari sumber penghidupannya. Akibatnya, skema pengembangan modal oleh aliansi pemerintah-korporasi justru berdampak konflik sosial ekologis yang dahsyat dan masif.
Dengan berbagai cara, skema pembangunan yang lebih arif dan baik telah ditawarkan oleh kelompok-kelompok akar rumput di sepanjang pesisir Jawa, tetapi suara mereka dibungkam oleh agen-agen kapitalisme.
Digerakkan oleh nasib yang sama, pada 22 Desember 2011, para petani di 10 Kabupaten di seluruh Jawa telah berkumpul dan mendeklarasikan gerakan akar rumput yang mandiri, baik secara pengorganisasian maupun gagasan. Lembaga akar rumput itu mereka namai Forum Komunikasi Masyarakat Agraris (FKMA) yang pada akhir tahun ini (direncanakan pada 15 Desember 2012) akan menyelenggarakan pertemuan kedua dengan agenda-agenda yang lebih strategis.
Untuk kedua kalinya, 10 komunitas petani pembentuk FKMA, yaitu JMPKK Pati, FOSWOT Lumajang, FPPKS Kebumen, Serikat Tani Merdeka (SeTAM) Cilacap, PPLP Kulon Progo, SITAS DESA Blitar, LPMB Banten, Bale RUHAYAT Tasikmalaya dan Ciamis, Forum Warga Cilacap, dan Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo akan sekali lagi melampaui jarak geografis dan lokalitas konflik agraria mereka masing-masing dan bertemu dalam satu tempat dan satu wadah untuk membicarakan masa depan perjuangan mereka.
Kongres kedua ini juga berencana mengundang komunitas-komunitas petani lainnya di Indonesia, antara lain, komunitas petani dari Ogan Komering Ilir, Pati, Jepara, dan Blora.
Dengan berpegang pada prinsip perjuangan yang mandiri dan otonom, kongres kedua kali berupaya membangun langkah-langkah strategis untuk mengembangkan gerakan petani yang bebas dari campur-tangan, pengaruh, kepentingan dan intervensi pihak-pihak di luar akar rumput seperti LSM, lembaga donor, dan partai politik, seraya tetap melandaskan diri pada prinsip solidaritas tanpa batas bagi pihak-pihak yang mendukung gerakan ini.
Karena prinsip solidaritas tanpa batas inilah, FKMA membuka kesempatan bagi Anda sekalian untuk ikut bersolidaritas dengan perjuangan ini, khususnya dalam penyelenggaraan Kongres FKMA yang kedua.
Solidaritas dapat Anda berikan dalam dua bentuk. Pertama, DONASI UANG. Kedua, DONASI TENAGA UNTUK KERJA TEKNIS.
Untuk meyakinkan Anda, bahwa ini bukanlah bentuk penipuan atau usaha mengambil keuntungan, bagi Anda yang telah mengirimkan uang, Anda akan mendapat laporan pertanggung jawaban berupa rincian penggunaan dana donasi, beserta dokumentasi kongres FKMA akhir tahun ini (berupa foto atau video), atau jika ingin, Anda juga bisa ikut menyaksikan pelaksanaan kongres FKMA langsung di lapangan dengan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan panitia (surel disediakan di bawah).
DONASI UANG dapat Anda kirimkan via transfer bank ke:
Bank Mandiri
1370009852936 (a/n Budi Prasetyo)
Bank BNI
0200342378 (a/n Muhamad Afandi)
Bank BCA
7130640219 (a/n Ferdi F Putra)
Harap konfirmasi setelah mengirimkan donasi.
Untuk melakukan konfirmasi, kirimkan laporan transfer resmi (dari Bank) Anda via sms ke nomor berikut: Sabina Thipani (085743969677)
Untuk DONASI TENAGA TEKNIS, informasi lebih lanjut, koordinasi, dll, silakan hubungi: yab.sarpote@facebook.com
Panjang Umur Solidaritas! Panjang Umur Perlawanan!